Diary Kehamilan

Pengalaman Punya Kehamilan dengan Pertumbuhan Janin Terhambat dalam Kandungan (IUGR) – Bayi BBLR

Apakah kamu pernah mendengar istilah kehamilan dengan IUGR (Intrauterine Growth Restriction) atau pertumbuhan janin terhambat ? Jujur saja waktu itu saya masih asing dengan istilah ini sampai saya sendiri mengalaminya. Dokter mendiagnosa kehamilan saya mengalami IUGR. Dengan kata lain, janin dalam kandungan saya tidak bertumbuh dengan seharusnya dan mengakibatkan janin memiliki ukuran yang lebih kecil dari usianya.

Lalu bagaimana solusi dan tindakan yang disarankan oleh dokter ?. Bagi yang penasaran, di postingan ini saya akan membagikan pengalaman saya memiliki riwayat kehamilan dengan IUGR, berikut penyebab kenapa hal tersebut bisa terjadi hingga bagaimana tindakan yang dilakukan untuk menyelamatkan kehamilan tersebut. Check it out!


Di Awal Kehamilan, semua berjalan dengan baik-baik saja. Setiap detik saya lalui dengan rasa syukur dan berbahagia atas kehamilan yang sedang saya jalani. Jujur saja, kehamilan pertama ini saya merasakan sangat sedikit sekali keluhan seperti yang umumnya ibu hamil alami contohnya mual muntah. Hal ini tentu saja membuat saya semakin bersyukur karena tidak harus mengalami kehamilan dengan rasa yang tidak nyaman disana-sini.

Menginjak usia kehamilan 20 minggu, pemeriksaan USG rutin dilakukan. Dokter mengatakan janinnya sehat, tidak ada masalah apapun dan pertumbuhan juga bagus.

Di usia kehamilan 33 minggu, pemeriksaan rutin kembali dilakukan. Saat dokter memeriksa tinggi fundus uteri (TFU), terlihat raut wajah yang sedikit khawatir. Saya pun bertanya dan beliau menjawab bahwa ukuran perut hamil saya cukup kecil dari yang seharusnya. Beliau juga melakukan pemeriksaan USG lagi untuk memastikan dan hasilnya membenarkan pengukuran TFU yang dokter lakukan.

HAMIL TAPI PERUT KECIL

Well, tanpa diukur pun mungkin sudah kelihatan bahwa perut saya cukup kecil untuk usia kehamilan 8 bulan. Saya hamil bahkan tetangga pun ada yang tidak menyadarinya. Terus terang bahwa saya memang memiliki masalah dengan menaikkan berat badan selama kehamilan ini. Padahal saya tidak mengalami mual muntah, makan baik-baik saja, sudah dicoba menambah asupan dari biasanya terutama asupan protein tapi tetap saja berat badan naiknya sangat perlahan. Berat badan sebelum hamil sekitar 47 kg menjadi 53 kg di 33 minggu. Jadi kalau dihitung-hitung, sejauh ini berat badan saya selama hamil hanya naik sebanyak 6 kg. Dan kalau di total hingga lahiran, berat saya hanya naik 8 kg. Padahal idealnya kenaikan berat badan ibu hamil adalah 11-16 kg.

Foto sehari sebelum lahiran usia kehamilan 37 minggu

Walaupun saya bermasalah dengan berat badan sendiri selama hamil dan tidak bisa dipungkiri bahwa ada rasa kekhawatiran akan berimbas pada janin, tetapi waktu itu saat kontrol USG 20 minggu Dokter mengatakan bahwa ukuran janin kami normal saja sesuai usianya. Hal itulah yang membuat saya bisa sedikit bernafas lega. Sekarang pun saat saya mengetahui bahwa janin saya lebih kecil dari ukuran kebanyakan bayi, jujur sebenarnya saya tidak terlalu khawatir. Perasaan saya mengatakan bahwa janin saya sehat. Itulah yang terpenting. Kecil atau mungil sedikit bukanlah menjadi masalah.

Jadi, setelah dokter mendapati bahwa ukuran janin saya kecil, tindakan selanjutnya yang dokter lakukan adalah mengirim saya untuk melakukan pemeriksaan USG lanjutan di sebuah rumah sakit (RS) sekitar 2 hari kemudian.

Hasilnya ? Dokter di RS ini membenarkan bahwa janin saya memang tergolong kecil. Akan tetapi, beliau bilang bahwa ukuran janin masih bisa dimasukkan dalam rentang yang normal. Sehingga dari sini, tidak ada intervensi apapun dari Dokter selain memonitor kehamilan dengan lebih seksama. Saya pun diminta untuk kembali ke rumah sakit ini 3 minggu kemudian untuk dilakukan USG lagi.

BERITA MENGEJUTKAN DI USIA KEHAMILAN 36 MINGGU

3 minggu kemudian di usia kehamilan 36 minggu (4 minggu menjelang perkiraan tanggal lahiran) adalah hari dimana saya melakukan pemeriksaan USG lagi dan mendapat berita yang cukup mengejutkan. Dokter mengatakan bahwa janin saya tidak berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Jadi, dari usia kehamilan 33 minggu hingga 36 minggu, janin saya mengalami kesulitan untuk bisa bertumbuh lagi. Berat badan janin adalah 2135 gram yang dimana bisa dikatakan bahwa berat badan janin rendah.

Saya dan mertua perempuan yang kebetulan waktu itu menemani saya kontrol meminta penjelasan kenapa hal tersebut bisa terjadi. Dokter pun memberikan sedikit penjelasan bahwa IUGR bisa terjadi karena beberapa hal. Tetapi dokter menduga IUGR terjadi pada saya karena ukuran tubuh saya yang kecil (berat badan sebelum hamil 47 kg dengan tinggi 149 cm) dan karena kenaikan berat badan yang kurang selama hamil.

Menurut sumber dari Journal of Neonatal Biology, IUGR dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :

  1. Faktor genetik
  2. Faktor plasenta
  3. Faktor janin (sepert : abnormal kromosom)
  4. Faktor ibu hamil (seperti : usia <16 tahun atau >35 tahun, kenaikan BB hamil kurang, infeksi, dll)
  5. Kombinasi dari faktor diatas.

PENANGANAN BAYI IUGR KAMI ADALAH DILAHIRKAN LEBIH AWAL DENGAN CARA INDUKSI

Sebelum saya sempat bertanya mengenai bagaimana langkah selanjutnya, dokter tanpa ragu memberikan solusi tindakan yaitu agar janin segera dilahirkan lebih awal saat usia kehamilan 37 minggu dengan cara induksi, yang dimana 37 minggu adalah dalam minggu depan. Oh God please help, I’m not ready!.

Memangnya kenapa harus di induksi lebih awal sih kehamilan saya ? logika saya adalah kalau memang berat janin saya rendah, masih ada waktu satu bulan lagi buat saya mencoba menaikkan berat badan saya dan berharap bisa menaikkan berat janin juga. Tetapi nyatanya, bukan seperti itu solusinya. Dokter khawatir jika bayi dibiarkan di dalam perut akan mengalami kesulitan untuk berkembang, mengakibatkan hal yang lebih buruk dapat terjadi. Mereka tidak mau mengambil resiko.

Keesokan harinya saya kembali ke klinik dokter pribadi bersama suami untuk sekali lagi melakukan pemeriksaan dan konsultasi. Di usia kehamilan 36 minggu 2 hari, dokter memeriksa pembukaan dan dikatakan bahwa saya sudah pembukaan satu. Suami yang awalnya menentang keputusan untuk dilakukan lahiran lebih awal secara induksi, akhirnya menerima juga saran dokter. Berikutnya kami pun membuat janji untuk jadwal lahiran minggu depan.

HARI H – JADWAL PERSALINAN

Sesuai dengan janji yang sudah dibuat, di usia kehamilan 37 minggu 1 hari saya dan suami berangkat ke rumah sakit untuk melakukan proses persalinan yang sudah dijadwalkan dengan cara induksi. Walaupun saya merasa proses di rumah sakit sangat lama dan cukup menyakitkan (i mean, sangat sakit), Alhamdulillah keesokan harinya bayi mungil saya sudah lahir dengan berat 2.154 gram melalui proses persalinan normal.

BABY UPDATE : 4 BULAN

Berat bayi saya di usianya pada waktu 4 bulan adalah sekitar 5,1 kg. Boleh dikatakan masih rendah dibandingkan dengan bayi-bayi seusianya. Tapi sejujurnya saya tidaklah terlalu mengkhawatirkannya selama kurva BB dan TB -nya mengalami peningkatan dan tidak menurun. Serta, selama tahapan perkembangannya baik-baik saja, saya tidak terlalu mau ambil pusing masalah ukuran tubuhnya. Karena sejatinya setiap orang terlahir dengan ukuran dan bentuk yang berbeda-beda. Sekian!

Kembali ke halaman : Diary Kehamilan

6 thoughts on “Pengalaman Punya Kehamilan dengan Pertumbuhan Janin Terhambat dalam Kandungan (IUGR) – Bayi BBLR

  1. MasyaAllah. Tinggi kita hampir sama mb. Sy 148cm. Bb sebelum hamil 42kg. Sekaramg saya punya anak 5 dengan jarak masing2 2thn yg twrakhir baby 1th. Maaf apakah sebelumnya tidak cari second opinion ke dokter atau midwife lain bund.. ? Karena memamg wanita kecil kayak kita begitu kl hamil tubuh menyesuaikan.. tdk seperti perempuan besar lainnya.. nanti bayi d perut cepat naiknya di usia kehamilan 37-40weeks pengalaman sy. Semoga d kehamilan berikutnya sehat selalu jg ya mb.. banyak2 makan buah2an segar.. semoga adek bayi sehat selalu. Aamiin

    Liked by 1 person

  2. Halo Havita !
    Saya Aini
    Salam kenal 🙂

    Riwayat kehamilan pertama saya juga mengalami IUGR, bbl 2000gram pas. Tp bedanya BB saya naik sampai 20 kg. Apakah Havita sekarang udah hamil lagi setelah pengalaman IUGR ?
    Saat ini saya mau promil, tetapi ada kekhawatiran kalau nanti IUGR lagi.
    Saya berharap dapat sharing dari ibu yang juga punya pengalaman IUGR dan kehamilan setelahnya. mungkin kita Havita bisa sharing.

    Sehat selalu Havita

    Like

      1. Hallo mba Havita..
        Salam kenal, sy Riri…

        Kebetulan sy jg sedang mengalami hal yg hampir sama. Usia kandungan 35 minggu bbj menurun. Skrg hanya 2.040. Disarankan dokter untuk segera dilahirkan di usia 38W jika tidak mengalami kemajuan perkembangan. Saat ini sy sdg ikhtiar menambah bbj nya…

        Sy penasaran dg pengalaman mba Havita.. Apakah setelah melahirkan, bayi nya di NICU..? Bagaimana dg pengalaman merawat bayi setelah lahir mba..?

        Like

      2. Alhamdulillah bayi kami sehat dan bisa langsung pulang. Perawatannya biasa saja seperti bayi pada umumnya. Perkembangannya pun tidak ada masalah. Saat dia baru lahir bb nya memang rendah dibawah batas normal. Sekarang dia sudah 2 tahun, orangnya masih mungil, tetapi Alhamdulillah bb n tb dalam batas normal.

        Like

Leave a comment